Sejarah Singkat MI Muhammadiyah Leuwiliang
Organisasi Muhammadiyah berdiri di Leuwiliang pada tahun 1928 yang dibawa oleh Kyai Asep Mujtaba. Beliau adalah seorang tokoh dari Jasinga yang belajar di Al-Irsyad Jakarta. Salah satu sebab berdirinya group Muhammadiyah di Leuwiliang adalah pada waktu itu belum ada satupun lembaga pendidikan formal di Leuwiliang. Sehingga masyarakat sekitarnya mengalami kesulitan untuk menyekolahkan putra-putrinya.
Melihat kondisi demikian, maka Kyai Asep Mujtaba mengusulkan kepada tokoh masyarakat dan ulama setempat untuk mendirikan group Muhammadiyah di Leuwiliang. Dengan adanya group Muhammadiyah di Leuwiliang maka para pengurusnya pada tahun 1928 mendirikan lembaga pendidikan yang berbeda dengan lembaga pendidikan pondok pesantren di sekitar Leuwiliang, lembaga pendidikan tesebut adalah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM).
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Leuwiliang berdiri pada tahun 1928 diatas wakaf dari ibu Hj. Nani, bangunan yang pertama sangatlah sederhana sesuai dengan keadaan pada waktu itu, bangunan tersebut merangkap dengan kantor sekretariat group Muhammadiyah Leuwiliang, terdiri dari tiga lokal yang masih menggunakan dinding bambu yang di anyam (bilik). Yang pertama menjadi gurunya adalah : Mama Ace Tabrani, Kyai Moh. Noh. Nur dan Kyai Asep Mujtaba.
Tujuan didirikannya Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Leuwiliang menurut tokoh pendirinya yang dituturkan kembali oleh tokoh Muhammadiyah Leuwiliang yang sekarang adalah :
- Agar masyarakat Leuwiliang dan sekitarnya dapat mengenyam pendidikan yang memadai.
- Untuk memajukan dan menyadarkan umat Islam di lingkungan Leuwiliang khususnya agar terbebas dari belenggu kebodohan.
- Untuk membina kader-kader Muhammadiyah supaya menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.